Selasa, 01 Agustus 2017

SBY-Prabowo Bertemu, Mengapa SMRC Sakit Perut?


Pernyataan peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menjadi kelakar paling garing pada akhir pekan ini. Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditanggapinya secara tendensius. Sampai-sampai, ia berkesimpulan bahwa SBY mustahil mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 mendatang.

Ada beberapa kelemahan dari pendapat Sirojudin. Pertama, ia menilai SBY mustahil mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 karena faktor 'sejarah' militer. Sirojudin memfitnah SBY turut memecat Prabowo dari TNI. Di sini terang kegagapan Sirojudin dalam memahami peraturan organisasi militer.

Padahal keputusan pemberhentian Prabowo mengacu pada keputusan institusi, yakni TNI Angkatan Darat. Sebagai Kasospol TNI, SBY terang tidak berwenang merekomendasikan apalagi membuat keputusan dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) karena sifatnya institusional.